Pahlawan Ku

Kamis, 21 November 2013
Halo sahabat blogger.....
Kali ini saya akan posting bertemakan pahlawan. Kata pahlawan tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pahlawan menurut saya adalah orang yang memberi kita ispirasi, motivasi, semangat , serta dapat kita jadikan panutan dalam hal kebaikan.

Salah satu pahlawan yang kita kenal adalah pahlawan tanpa tanda jasa.... Pasti sudah pada tau dong.....
Nah..... gak usah banyak kata and kalimat, ini dia biodata singkat salah satu pahlawan tanpa tanda jasa..



Beliau bernama lengkap Sarjono dilahirkan di Desa Rejosari Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatra selatan pada tanggal 9 April 1967. Anak kedua dari lima bersaudara pasangan suami istri Syamsudin dan Nidem.

Pendidikan pertama di Sekolah Dasar (SD) Negeri Rejosari dan selesai pada tahun 1982. Kemudian dilanjutkan di Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) Xaverius Belitang dan selesai pada tahun 1985. Setelah lulus SMP beliau melanjutkan ke Sekolah Menengah Tingkat Atas ( SMA ) Negeri 1 Belitang dan lulus pada tahun 1988. ( Jadi Bapak Sarjono ini adalah alumni Smansa Bro....).
Pada tahun 1988 diterima di Universiras Lampung  melalu jalur PMDK (Undangan) pada Program Studi PMP-KN Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) lulus tahun 1992. Sempat menjadi asisten dosen di Universitas Lampung dari Bulan Januari –sampai Juli 1993 selama 6 bulan.
Menikah dengan seorang wanita bernama Suhendriyah pada tanggal 13 Mei 1996, dan dikarunia 2 orang anak.
Mulai Mengajar pada tahun 1993 di STM YPPB sampai dengan tahun 2005 beliau mengajar pelajaran Matematika. Selain di STM YPPB Beliau juga pernah mengajar di SMP YPPB dari tahun 1993-1998, SMP PGRI dari tahun 1993 – 2004, SMP Negeri 2 Belitang Madang Raya tahun 1997 sampai dengan sekarang.
Beliau juga pernah menjadi Dosen POLTEK pada tahun 2001-2007.

Mungkin beliau belum memiliki prestasi yang cukup mencolok atau cukup tinggi namun menurut saya beliau sudah sangatlah hebat, banyak pelajaran hidup yang saya dapat dari beliau....

Sebenarnya banyak pahlawan disekeliling kita, hanya saja kita tidak merasakan..... Pahlawan bukan berarti harus ikut berperang atau terjun alam pertempura.......


SEKIAN
Apabila ada salah kata saya mohon maaf.... Saran dan kritik sangatlah bermanfaat bagi saya, jadi jangan sungkan-sungkan memberi kritik dan saran...

Kegiatan Bulan Bahasa

Rabu, 30 Oktober 2013
              Kegiatan Bulan Bahasa yang diadakan di SMA Negeri 1 Belitang sangatlah meriah. Dalam rangka memperingati bulan bahasa ini di SMA Negeri 1 Belitang diadakan beberapa lomba diantaranya Lomba baca puisi, lomba MC, Tutur cerita rakyat, dan  lomba melawak. Lomba diadakan pada tanggal 25-28 Oktober 2013. Puncak perayaan pada tanggal 28 Oktober 2013, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda
             Berikut ini saya tampilkan beberapa foto/gambar acara Bulan bahasa yang diadakan di SMA Negeri 1 Belitang.....

Selamat Menikmati...

Gambar : Dewan Juri dalam perlombaan Ranking Satu, Yang diadakan di Aula SMA Negeri 1 Belitang



 Gambar : Para peserta dan penonton yang akan mengikuti dan menyaksikan lomba Ranking satu










Gambar: Latihan terakhir ( Gladiresik ) Sebelum pertandingan ( Tim lawak XI IPA 4 )



Gambar: Waktu Pertandingan berlangsung...


Sekian Postingan dari saya. Maaf apabila gambarnya masih kurang banyak... .. 

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog saya...


























10 Negara Dengan Pendidikan terbaik

Sabtu, 19 Oktober 2013

Biaya pendidikan bukan satu-satunya pertimbangan ketika memilih kuliah di luar negeri. Biaya hidup juga harus diperhitungkan calon mahasiswa, misalkan kamu mempertimbangkan harga satu cangkir kopi, tiket bioskop maupun satu liter susu.

Untuk kamu yang ingin kuliah di luar negeri, berikut panduan 10 negara tujuan pelajar internasional berdasarkan biaya hidup.

Data ini berdasarkan QS World University Rangkings 2011/2012. QS melakukan survei atas 33 ribu akademisi global. Semua negara yang tercantum menawarkan kuliah dengan pengantar bahasa Inggris. Demikian seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (18/9/2011).

1. Kanada

Untuk kamu yang menjadikan film dan kafein sebagai kebutuhan reguler, Kanada merupakan tempat yang tepat untuk menempuh studi. Biaya menonton di bioskop dan secangkir kopi dibanderol 10 poundsterling atau setara dengan Rp138.760 (Rp13,876 per poundsterling). Sementara biaya kuliahnya sebesar 11 ribu poundsterling Rp152,6 juta per tahun.

2. Jerman

Jerman merupakan salah satu negara dengan universitas terbesar di Eropa yang memiliki lebih dari 300 institusi pendidikan tinggi. Biaya pendidikan dibatasi sekitar 1.250 poundsterling (Rp17,345 juta).

Sementara secangkir kopi rata-rata dihargai 1,60 poundsterling (Rp22 ribu). Dan biaya menonton di bioskop sebesar 7,30 poundsterling (Rp101 ribu).

3. Australia

Di Negara Kanguru ini, kopi rata-rata dihargai 1,62 poundsterling (Rp22 ribu) per cangkir, atau sama dengan sebotol air. Untuk mahasiswa yang ingin minuman lebih kuat seperti bir, harganya sebesar 2 poundsterling (Rp27 ribu).

Australia dikenal sebagai salah satu tujuan paling populer di dunia pendidikan. Hal ini berkat kombinasi dari matahari, pasir pantai, dan universitas yang kuat. Namun beberapa waktu terakhir, popularitasnya berkurang karena kebijakan visa dan migrasi yang semakin ketat.

4. Italia

Secangkir cappuccino di Italia dihargai senilai 1,65 poundsterling (Rp22.895), bahkan secangkir macchiato dihargai lebih murah. Sementara biaya kuliahnya termasuk murah, tidak lebih dari 1,250 poundsterling (Rp17,3 juta).

Namun, harga satu tiket bioskop termasuk yang paling mahal di Eropa, yaitu sebesar 10,50 poundsterling (Rp145.698). Harga tiket bioskop tidak jauh berbeda dengan harga tiket pertandingan sepak bola Liga Italia yang sebesar 13 poundsterling (Rp180 ribu).

Tahun ini, universitas terbaik Italia adalah University of Bologna yang ada di peringkat 183 QS.

5. Denmark

Universitas di Denmark sangat internasional, sangat dihormati, serta gratis untuk mahasiswa asal Uni Eropa. Apalagi, kebanyakan warga Denmark mampu berbahasa Inggris dengan baik.

Secangkir kopi berbiaya 1,80 poundsterling (Rp24.976), harga satu tiket bioskop senilai 10 poundsterling (Rp138.760), dan bir dihargai 1,20 poundsterling (Rp16.651).

Namun, mencari tempat tinggal di Denmark lumayan sulit, karena itu calon mahasiswa disarankan untuk mencarinya sedini mungkin.

6. Amerika Serikat (AS)

Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah universitas tertinggi di dunia, di mana enam di antaranya masuk dalam daftar 10 besar perguruan tinggi terbaik versi QS.

Secara umum, biaya hidup di Amerika lebih murah daripada Inggris. Harga satu cangkir kopi senilai 2 poundsterling (Rp27.752), tiket bioskop sekitar 5 poundsterling (Rp69.380) dan harga satu bir kecil sekitar satu poundsterling (Rp13.876).

Namun bagaimanapun, biaya kuliahnya termasuk mahal karena naik menjadi 26 ribu poundsterling (Rp360 juta). Selain itu, persaingan untuk masuk jurusan populer di Amerika, sangat tinggi. Apalagi, persyaratan visa pelajar cukup sulit.

7. Hong Kong

Hong Kong mempunyai beberapa universitas terbaik di Asia dan menawarkan berbagai program pendidikan. Biaya tempat tinggal di negara bekas jajahan Inggris ini memang sangat mahal. Namun, harga kopinya lebih murah daripada Inggris yaitu sebesar 2 poundsterling (Rp27.752) dan harga tiket bioskop 7 poundsterling (Rp97.132). Sementara biaya kuliah tahunan sekitar 9 ribu poundsterling (Rp124 juta).

8. Finlandia

Meski memiliki reputasi sebagai negara dengan biaya hidup mahal, Finlandia tidak membebankan biaya kuliah kepada mahasiswa asal Uni Eropa. Bahkan harga kopi, tiket bioskop, dan satu liter susu di negara ini, lebih murah dibandingkan di Inggris.Sementara biaya saat bergaul di malam hari, terbilang cukup besar karena satu gelas bir dibanderol 4,50 (Rp62.442).

Finlandia dikenal sebagai negara dengan kualitas hidup terbaik di dunia. Selain itu, negara Eropa ini juga dinobatkan sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.

9. UK

Meski biaya kuliahnya meningkat menjadi 9 ribu poundsterling mulai 2012, siswa yang ingin menempuh studi di UK masih bisa mendapatkan keuntungan. Pasalnya, empat universitas asal UK masuk dalam daftar 10 besar universitas terbaik di dunia versi QS.

Selain bisa memilih untuk kuliah di perguruan tinggi terbaik dunia, mahasiswa juga dapat mencari hiburan dengan menonton bioskop. Biaya satu tiket bioskop dibanderol 9 poundsterling (Rp124.884), satu gelas bir rata-rata seharga 3,40 poundsterling (Rp47 ribu) dan secangkir kopi seharga 2,50 poundsterling (Rp34 ribu).

10. Norwegia

Bersama Finlandia, Norwegia dikenal sebagai negara dengan standar hidup tertinggi di dunia. Namun, biaya kesehatan gratis diberikan kepada mahasiswa yang tinggal lebih dari tiga bulan.

Seperti Denmark, perguruan tinggi di Norwegia menawarkan berbagai macam jurusan kuliah dan gratis untuk mahasiswa asal Uni Eropa. Namun, untuk biaya hidup, Norwegia termasuk mahal. Secangkir kopi dibanderol rata-rata 3.20 poundsterling (Rp44 ribu) dan bir rata-rata 6 poundsterling (Rp83 ribu).

 

Sumber: http://informasicopasgoblog.blogspot.com/2012/12/10-negara-dengan-pendidikan-terbaik.html

 

Asal-usul dan Sejarah Bahasa Indonesia

Sabtu, 05 Oktober 2013
         Dalam kehidupan, kita tidak terlepas dengan yang namanya bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi. Terlebih bahasa adalah hal yang terbaik dalam menunjukkan identitas kultur suatu bangsa. Sebelum lebih jauh mengenal tentang awal mula bahasa Indonesia, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa definisi dari bahasa itu sendiri. Menurut Wibowo, dalam Walija. 1996 “Bahasa Indonesia dalam Perbincangan” mengungkapkan bahwa Bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain, sedangkan menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan). Dan masih banyak pendapat dari para pakar mengenai definisi bahasa, namun dalam kesempatan kali ini awalmula.com tidak akan membahas lebih jauh tentang definisi suatu bahasa melainkan memberikan sedikit pengetahuan tentang sejarah awal mula bahasa Indonesia yang kita pakai selama ini.

Sejarah Awal Mula Bahasa Indonesia 

Dewasa ini, bangsa Melanesia menggunakan bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa ini adalah “bahasa pemersatu”, yang mendapat tempat utama dalam media komunikasi formal, baik sebagai bahasa teks maupun lisan, disekolah, perkantoran dan tentu saja pada media cetak dan elektronik.

Memang ada sisi baiknya, bahwa ‘bahasa Indonesia’ memainkan peran penting sebagai “jembatan” komunikasi menerobos diversitas linguistik yang berbeda satu sama lain (termasuk di Papua), dan memungkinkan para penuturnya menjangkau dunia pendidikan modern. Namun mesti disadari pula akan sisi buruknya, terutama bahwa ‘bahasa Indonesia’ menjadi dominan sehingga bahasa-bahasa lain keumgkinan akan tersisihkan. Entah bahasa Batak, Jawa, Bali dan termasuk 250 bahasa etnis Melanesia di tanah Papua. Padahal Bahasa Indonesia baru digunakan secara serius sejak 1950 di Papua oleh para pendakwah dan pejabat kolonial dalam rangka ‘menyatukan’ wilayah Papua dengan wilayah Hindia Belanda lainnya. Hal ini seiring dengan kebijakan diskriminasi kolonial Belanda yang hanya memperbolehkan bahasa Belanda diajarkan pada garis keturunan tertentu saja.

Apabila menenggok lebih jauh ke masa sebelumnya, maka bangsa Melanesia sebenarnya belum cukup dikenal para nasionalis Indonesia, selain sebagai koloni Belanda yang dalam banyak hal tidak terlibat langsung dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Diluar itu, wilayah ini cukup terisolir dari koloni Belanda di sebelah barat, kecuali wilayah pesisir utara yang menjalin hubungan dagang tradisional dengan Maluku. Selebihnya hanya bayang-bayang penjara besar – Boven Digul, di tengah sebagian besar masyarakat yang masih hidup di zaman batu (Benedict Andersson: 2002)

Ini berarti bangsa Melanesia, tidak terlibat dalam beberapa proses sejarah penting, terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia. Pertama, saat bahasa Indonesia dipermaklumkan sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda 1928, tidak ada yang mewakili bangsa Papua dalam peristiwa tersebut, kedua, saat bahasa Indonesia dianjurkan semasa pendudukan Jepang untuk menggusur bahasa Belanda, hal itu tidak terjadi di Papua, apalagi karena pertimbangan militer dan kondisi sosial politik waktu itu, Jepang membagi Hindia Belanda menjadi tiga wilayah koloni terpisah, dan Papua berada dibawah Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, ketiga, saat bahasa Indonesia dipergunakan sebagai wahana perlawanan menyerang kolonialisme yang dipuncaki proklamasi kemerdekaan RI 1945, justru bangsa Papua belum ‘mengenal’ NKRI.

Dari tiga fakta ini, bisa dibilang bahasa Indonesia adalah produk historis yang dalam prosesnya tidak sepenuhnya melibatkan bangsa Melanesia. Barulah pada tahun 1963 ketika Orde Lama mencanangkan operasi Trikora, dan disusul pelaksanaan Pepera semasa Orde Baru tahun 1969 bahasa Indonesia mulai dijadikan ‘bahasa resmi’ di Papua.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, ia hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia Kata “Indonesia” berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu Indos yang berarti “India” dan nesos yang berarti “pulau”. Jadi kata Indonesia berarti kepulauan India, atau kepulauan yang berada di wilayah India

Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia”. atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”.

Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.

Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.

Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).

Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau. Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:

Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.

Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, atau Banjarmasin, atau Samarinda, atau Maluku, atau Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhirpun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Tionghoa Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.

Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara.

Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan.Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.

Sumber: http://titi-share.blogspot.com/2012/04/asal-usul-dan-sejarah-bahasa-indonesia.html

Posting Pertama

Kamis, 03 Oktober 2013
Welcome to My Blog
 
Nama           : Berkah Sarwanto 
Kelas            : XI IPA 4
No. Absen    : 3
E-mail           : berkahsarwanto@gmail.com

 Success Always